Kamis, 10 Maret 2011
Sistem Pendidikan Korea
23.30 |
Diposting oleh
melinda elvira w. |
Edit Entri
Sistem pendidikan di Republik Korea terdiri dari satu hingga tiga tahun yaitu
1. masa pra-sekolah dan taman kanak-kanak,
2. enam tahun sekolah dasar, tiga tahun sekolah menengah pertama, tiga tahun sekolah menengah atas,
3. empat tahun sekolah tinggi atau universitas, yang juga menawarkan kuliah-kuliah pascasarjana untuk memperoleh gelar doktor.
Terdapat juga sekolah tinggi dengan masa pendidikan dua sampai tiga tahun (junior college) dan sekolah tinggi kejuruan (vocational college).
Pendidikan di sekolah dasar bersifat wajib dengan rata-rata jumlah siswa terdaftar hampir 100%.
Murid-murid sekolah dasar memamerkan lukisan mereka mengenai Dokdo, wilayah paling timur Korea.
Pemerintah mengubah masa wajib belajar menjadi 9 tahun, yang mencakup pendidikan sekolah menengah pertama, yang telah diterapkan secara nasional sejak tahun 2002.
Meskipun pendidikan pra-sekolah belum menjadi pendidikan wajib, nilai penting dari pendidikan ini telah mulai disadari pada tahun-tahun terakhir ini. Pendidikan pra-sekolah dianggap penting dalam hal membantu meningkatkan rata-rata kelahiran yang rendah, memecahkan masalah polarisasi sosial, serta meningkatkan jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah.
Jumlah taman kanak-kanak di Korea meningkat dari 901 taman kanak-kanak pada tahun 1980 menjadi 8.294 pada tahun 2007. Sejak tahun 1999, Pemerintah telah melaksanakan proyek berskala nasional untuk memberikan subsidi pendidikan bagi anak-anak usia 5 tahun dari keluarga ekonomi lemah di seluruh Korea.
Proyek ini diikuti dengan pemberian subsidi dengan skala menurun untuk anak-anak berusia 3 sampai 4 tahun pada tahun 2004 serta program untuk memberikan biaya pendidikan bagi keluarga dengan dua anak atau lebih. Langkah-langkah ini telah membantu meningkatkan kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan pra-sekolah sehingga mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil.
Perbandingan jumlah murid dan guru di sekolah dasar adalah 58,8 murid untuk satu guru pada tahun 1960. Angka ini berkurang menjadi 24,0 pada tahun 2006. Calon guru sekolah dasar diwajibkan telah lulus dari universitas keguruan dengan masa studi empat tahun atau memiliki gelar sarjana strata satu dalam bidang pendidikan dasar dari Universitas Wanita Ewha atau Universitas Pendidikan Nasional Korea.
Setelah menyelesaikan sekolah dasar, anak-anak usia 12 sampai 14 tahun memasuki sekolah menengah pertama dari kelas tujuh sampai kelas sembilan. Rasio jumlah murid dan guru di sekolah-sekolah menengah pertama pada tahun 2006 adalah 19,4 : 1, sedangkan rasio pada tahun 1975 adalah 43,2 : 1.
Mahasiswa sebuah universitas di kampus mereka
Ada dua macam sekolah menengah atas di Korea yaitu :
1. umum
2. kejuruan.
Pelamar untuk sekolah menengah atas kejuruan (meliputi pertanian, teknik, perdagangan, studi kelautan dan ekonomi rumah tangga) bisa diterima melalui ujian masuk yang diselenggarakan oleh tiap sekolah. Kurikulum pada sekolahsekolah kejuruan biasanya 40-60 persen mata pelajaran umum sedangkan sisanya adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan bidang keahlian kejuruan. Pada tahun 2007, terdapat 702 sekolah kejuruan dengan 494.011 siswa. Di antara sekolahsekolah menengah atas umum, terdapat beberapa sekolah khusus dalam bidang kesenian, pendidikan olahraga, sains, dan bahasa asing. Tujuan dari sekolah-sekolah ini adalah untuk menyediakan pendidikan yang tepat untuk murid-murid dengan bakat-bakat istimewa dalam bidang-bidang tersebut.
Mata pelajaran pada sekolah menengah atas umum cenderung berpusat pada persiapan untuk memasuki universitas.
Pada tahun 2007, terdapat 1.457 sekolah menengah atas umum dengan 1,35 juta siswa. Bila kedua jenis sekolah ini digabungkan, rasio jumlah lulusan sekolah menengah pertama yang melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas adalah 99,6 pada tahun 2007.
Terdapat beberapa jenis institusi pendidikan tinggi di Korea: sekolah tinggi (college) dan universitas dengan program-program sarjana dengan masa studi empat tahun (enam tahun untuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi), universitas keguruan dengan masa studi empat tahun, sekolah tinggi dengan masa studi dua tahun (two-year junior colleges), universitas untuk bidang penyiaran dan korespondensi, universitas terbuka,
serta beragam sekolah (miscellaneous schools) yang berstatus sekolah tinggi dengan program-program dua tahun atau empat tahun. Pada tahun 2007, terdapat 408 institusi pendidikan tinggi di Korea, dengan jumlah total mahasiswa 3,56 juta orang dan 70.957 tenaga pengajar.
Sekolah tinggi dan universitas di Korea beroperasi dengan batasan jumlah mahasiswa yang ketat.Dalam memilih calon mahasiswa, sekolah tinggi dan universitas menggunakan nilai raport SMA mereka dan hasil ujian berstandar nasional.
1. masa pra-sekolah dan taman kanak-kanak,
2. enam tahun sekolah dasar, tiga tahun sekolah menengah pertama, tiga tahun sekolah menengah atas,
3. empat tahun sekolah tinggi atau universitas, yang juga menawarkan kuliah-kuliah pascasarjana untuk memperoleh gelar doktor.
Terdapat juga sekolah tinggi dengan masa pendidikan dua sampai tiga tahun (junior college) dan sekolah tinggi kejuruan (vocational college).
Pendidikan di sekolah dasar bersifat wajib dengan rata-rata jumlah siswa terdaftar hampir 100%.
Murid-murid sekolah dasar memamerkan lukisan mereka mengenai Dokdo, wilayah paling timur Korea.
Pemerintah mengubah masa wajib belajar menjadi 9 tahun, yang mencakup pendidikan sekolah menengah pertama, yang telah diterapkan secara nasional sejak tahun 2002.
Meskipun pendidikan pra-sekolah belum menjadi pendidikan wajib, nilai penting dari pendidikan ini telah mulai disadari pada tahun-tahun terakhir ini. Pendidikan pra-sekolah dianggap penting dalam hal membantu meningkatkan rata-rata kelahiran yang rendah, memecahkan masalah polarisasi sosial, serta meningkatkan jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah.
Jumlah taman kanak-kanak di Korea meningkat dari 901 taman kanak-kanak pada tahun 1980 menjadi 8.294 pada tahun 2007. Sejak tahun 1999, Pemerintah telah melaksanakan proyek berskala nasional untuk memberikan subsidi pendidikan bagi anak-anak usia 5 tahun dari keluarga ekonomi lemah di seluruh Korea.
Proyek ini diikuti dengan pemberian subsidi dengan skala menurun untuk anak-anak berusia 3 sampai 4 tahun pada tahun 2004 serta program untuk memberikan biaya pendidikan bagi keluarga dengan dua anak atau lebih. Langkah-langkah ini telah membantu meningkatkan kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan pra-sekolah sehingga mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil.
Perbandingan jumlah murid dan guru di sekolah dasar adalah 58,8 murid untuk satu guru pada tahun 1960. Angka ini berkurang menjadi 24,0 pada tahun 2006. Calon guru sekolah dasar diwajibkan telah lulus dari universitas keguruan dengan masa studi empat tahun atau memiliki gelar sarjana strata satu dalam bidang pendidikan dasar dari Universitas Wanita Ewha atau Universitas Pendidikan Nasional Korea.
Setelah menyelesaikan sekolah dasar, anak-anak usia 12 sampai 14 tahun memasuki sekolah menengah pertama dari kelas tujuh sampai kelas sembilan. Rasio jumlah murid dan guru di sekolah-sekolah menengah pertama pada tahun 2006 adalah 19,4 : 1, sedangkan rasio pada tahun 1975 adalah 43,2 : 1.
Mahasiswa sebuah universitas di kampus mereka
Ada dua macam sekolah menengah atas di Korea yaitu :
1. umum
2. kejuruan.
Pelamar untuk sekolah menengah atas kejuruan (meliputi pertanian, teknik, perdagangan, studi kelautan dan ekonomi rumah tangga) bisa diterima melalui ujian masuk yang diselenggarakan oleh tiap sekolah. Kurikulum pada sekolahsekolah kejuruan biasanya 40-60 persen mata pelajaran umum sedangkan sisanya adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan bidang keahlian kejuruan. Pada tahun 2007, terdapat 702 sekolah kejuruan dengan 494.011 siswa. Di antara sekolahsekolah menengah atas umum, terdapat beberapa sekolah khusus dalam bidang kesenian, pendidikan olahraga, sains, dan bahasa asing. Tujuan dari sekolah-sekolah ini adalah untuk menyediakan pendidikan yang tepat untuk murid-murid dengan bakat-bakat istimewa dalam bidang-bidang tersebut.
Mata pelajaran pada sekolah menengah atas umum cenderung berpusat pada persiapan untuk memasuki universitas.
Pada tahun 2007, terdapat 1.457 sekolah menengah atas umum dengan 1,35 juta siswa. Bila kedua jenis sekolah ini digabungkan, rasio jumlah lulusan sekolah menengah pertama yang melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas adalah 99,6 pada tahun 2007.
Terdapat beberapa jenis institusi pendidikan tinggi di Korea: sekolah tinggi (college) dan universitas dengan program-program sarjana dengan masa studi empat tahun (enam tahun untuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi), universitas keguruan dengan masa studi empat tahun, sekolah tinggi dengan masa studi dua tahun (two-year junior colleges), universitas untuk bidang penyiaran dan korespondensi, universitas terbuka,
serta beragam sekolah (miscellaneous schools) yang berstatus sekolah tinggi dengan program-program dua tahun atau empat tahun. Pada tahun 2007, terdapat 408 institusi pendidikan tinggi di Korea, dengan jumlah total mahasiswa 3,56 juta orang dan 70.957 tenaga pengajar.
Sekolah tinggi dan universitas di Korea beroperasi dengan batasan jumlah mahasiswa yang ketat.Dalam memilih calon mahasiswa, sekolah tinggi dan universitas menggunakan nilai raport SMA mereka dan hasil ujian berstandar nasional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
just a little girl
- melinda elvira w.
- i'm just a little girl simple, friendly, and ora neko-neko :))
0 komentar:
Posting Komentar